Ketabahan: A Free Inspiration From Mao Tse Tung
Saturday, September 05, 2009
Cerita yang ditulis oleh Mao Tse Tung, mantan ketua Partai Komunis China, berikut ini, merupakan satu hal yang seharusnya membuat kita terinspirasi.
Di masa lampau, suatu kali ada orang tua dari bagian utara China, hidup di sisi sebuah gugusan gunung yang selalu berada dalam bayang-bayang. Masalahnya, ada dua gunung besar di depan pintu rumahnya yang menghalangi cahaya matahari masuk ke rumahnya. Suatu hari orang tua tersebut memanggil anak-anak lelakinya dan berkata kepada mereka, "Mari pergi dan memindahkan gunung-gunung itu dengan mencangkulnya, sehingga cahaya matahari bisa masuk ke rumah kita tanpa terhalang." Seorang tetangga orang tua yang mendengar rencana ini menganggapnya lucu. Dia bilang kepada orang tua tadi, "Aku tahu bahwa kamu itu bodoh. Bahkan aku tak pernah sadar bahwa kebodohanmu tak terbatas. Bagaimana mungkin di bumi ini untuk memindahkan gunung-gunung tinggi hanya dengan mencangkulnya?".
Orang tua tadi menjawab dengan penuh keseriusan, "Ya, kamu benar. Tapi ketika aku mati, anak-anakku akan mencangkul, dan setelah mereka meninggal, anak-anak mereka akan mencangkul. Proses mencangkul tersebut akan terus berlangsung beberapa keturunan. Gunung, yang seperti kau tahu, ukurannya tak akan bertambah, sementara setiap cangkulan akan mengurangi ukurannya, dan pada akhirnya dengan cara ini, akan datang masanya ketika kami berhasil memindahkan rintangan-rintangan ini." Kekuatan untuk menyelesaikan masalah, selalu lebih berarti dibanding masalah itu sendiri. Ketika masalah tak terbatas banyaknya, penyelesaiannya juga tak terbatas. Selalu ada banyak pendekatan yang berbeda, yang secara alami bermacam-macam, baik dalam ukuran dan kerumitannya.
Cerita di atasa merupakan gambaran yang indah tentang perlunya perbuatan-perbuatan utama. Tidak hanya rencana jangka panjang tetapi keinginan dan ketetapan hati untuk melaksanakan rencana tersebut menjadi kenyataan.
Bagi seseorang yang memiliki ketetapan jiwa, untuk melaksanakan rencana mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya, bekerja terus menerus dan ulet, maka sesungguhnya tak ada gunung atau sungai di bumi yang tak bisa mereka tundukkan.
0 comments:
Post a Comment