Hindari Ancaman Pemecatan: Inspirasi Bisnis
Friday, July 03, 2009
Dengan bekerja dengan orng lain, maka Anda tergantung pada kemurahan hati mereka. Suatu saat dapat diberhentikan. Bukan merupakan jaminan, walau sudah berapa tahun bekerja di perusahaan itu. Anda bisa saja dipanggil, disuruh mengepak barang-barang, dan dipecat dalam beberapa jam berikutnya.
Atau majikan dapat membuat tekanan agar Anda mengundurkan lebih awal dengan pesangon. Anda telah dipecat walaupun kelihatannya perusahaan memberikan istirahat panjang dengan mengijinkan mengundurkan diri lebih dini. Perusahaan akan dengan senang hati membiarkan Anda menghabiskan banyak waktu bersama keluarga. Yang tidak disebutkan adalah gaji Anda akan dikurangi dalam jumlah yang besar agar setiap anggota keluarga terpaksa berusaha mencari pekerjaan untuk menopang perekonomian keluarga !
Dalam beberapa tahun terakhir ini, ratusan ribu pekerja kalangan atas (white collar) dan pekerja kalangan bawah-buruh telah dipecat dari pekerjaan mereka. Bagi mereka, pemutusan hubungan kerja merupakan kenyataan pahit. Bertahun-tahun mereka menyumbangkan segala kemampuan pada perusahaan, dan berpikir bahwa mereka akan aman dengan pekerjaan yang ada. Ternyata, kenyataannya tidak seperti yang diharapkan! Perusashaan tidak mempunyai hati, atau tidak menaruh iba ketika bermaksud mengurangi biaya dengan mengurangi jumlah pekerja.
Dalam usaha rumah tangga Anda adalah majikan. Andalah yang menggaji atau memecat. Karena mengetahui alangkah ngerinya kalau diberhentikan, maka Anda tidak akan melakukan terhadap diri sendiri. Jadi Anda tetap menerima gaji, selama diinginkan.
Disamping itu, dalam usaha rumah tangga, Anda yang menentukan apa yang dikerjakan, bukan majikan yang suka membantah, menyuruh keluar pada jam 3 sore dan tidak kembali lagi. Selain memikirkan bagaimana dapat meningkatkan pendapatan usaha rumah tangga ini, Anda juga dapat berakhir pekan sambil mengantongi banyak uang! Maka untuk melepaskan diri dari rasa takut terhadap pemutusan hubungan kerja, mulailah usaha rumah tangga.
0 comments:
Post a Comment