Ibu Meng Zi yang Bijaksana: Cerita Inspirasi

Thursday, July 09, 2009


Di negeri China pernah hidup seorang filsuf besar bernama Meng Zi. Kebijaksanaan dan hikmatnya membuat sebagian besar orang China mensejajarkan kualitas Meng Zi dengan Kong Zi, karena itu mereka sering menyebut kedua filsuf itu secara bersamaan dengan sebutan, "Kong Meng".

Pada waktu Meng Zi masih anak-anak, ayahnya meninggal dunia. Ibunya membesarkannya dengan kondisi yang sangat sulit. Karena ia mencintai mendiang suaminya, Ibu Meng Zi pindah rumah di dekat makam suaminya. Karena dekat, dari rumah mereka sering terdengar orang meratap sambil memukul-mukulkan tangan kebenda-benda di dekatnya. Melihat di sekitarnya ada pemandangan yang seperti itu, Meng Zi sering berada di dekat orang-orang yang sedang meratap. Bagi Meng Zi, ikut-ikutan sedih seperti permainan yang mengasikkan. Ibu Meng Zi sering memperhatikan perilaku anaknya itu. Ia berpikir bahwa ini tempat yang kurang baik bagi pertumbuhan anaknya, maka ia membawa Meng Zi pindah ke kota.

Di kota bnyak sekali pedagang. Para pedagang suka berteriak menawarkan dagangan dan suka minum bir serta sering mengucapkan janji-janji palsu dalam menawarkan dagangannya. Bagi Meng Zi hal tersebut menarik, karena itu ia mulai minum bir, berteriak menawarkan dagangan, dan mengucapkan janji-janji gombal ala pedagang itu. Ibu Meng Zi resah dan berpikir bahwa tempat ini tidak terlalu baik bagi perkembangan moral dan perkembangan pengetahuan anaknya. Setelah berpikir matang soal tempat yang paling ideal untuk anaknya, ia memutuskan untuk pindah dekat sekolah.

Dari sekolah tersebut ia bisa mendengar suara guru yang sedang mengajar. Lagi pula di sekolah itu ada perpustakaan sehingga ia berharap anaknya, bisa belajar banyak hal yang berguna untuk hidupnya. Disitu juga banyak murid sekolah sehingga diharapkan Meng Zi akan terdorong untuk bersekolah dan rajin belajar. Meng Zi pun terpengaruh. Tiap hari ia berusaha mendengarkan ajaran yang disampaikan oleh guru. Banyak buku kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan dipelajarinya dengan tekun. Ia juga berdiskusi dengan murid-murid yang ada di sekolah itu. Hari demi hari, tahun demi tahun, Ibu Meng Zi sangat gembira meliha anaknya begitu suka belajar-mengajar. Dalam hatinya ia berkata, "Ini memang tempat yang tepat untuk anak saya tumbuh".

Karena kesukaannya belajar, berdiskusi, dan membaca buku, Meng Zi berkembang menjadi orang yang sangat dikagumi kepintaran dan hikmatnya. Bahkan, dewasa ini ia dikenal sebagai seorang filsuf besar negeri China di samping Lao Zi dan Kong Zi.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP