Free Inspiration yang Terdekat oleh My Nasution
Thursday, June 04, 2009
FREE INSPIRATION atau inspirasi gratis banyak ditawarkan kepada kita yang berasal dari berbagai kalangan dan aliran. Hal ini terkadang membuat kita bingung memilih dan memilah masukan-masukan tersebut. Apakah kita benar-benar memerlukannya? Apakah kita benar-benar bisa mendapatkannya? Apakah kita benar-benar bisa mendapatkannya dan menerapkannya dengan gratis? Dan begitu banyak pertanyaan yang bisa muncul dari tawaran-tawaran "Free Inspiration" yang ada.
Hal yang pertama harus di pikirkan adalah apakah kita benar-benar memerlukannya? Jangan sampai karena inspirasi yang ditawarkan itu gratis menjadikannya wajib untuk diambil dan diaplikasikan. Karena tawaran gratis itu, menjadikan kita sebagai tawanan layaknya sebagai pesakitan. Apalagi kebanyakan tawaran gratisan tersebut tak pernah memperdulikan pelayanan atas tawaran gratisan yang ditawarkan.
Hal yang kedua, apakah inspirasi gratisan tersebut bisa diaplikasikan? Karena sebuah idea hanya akan berguna jika dapat menjadi budaya. Sebuah inspirasi hanya akan berguna jika ianya dapat dan sanggup memicu api kreasi, menyegarkan imajinasi dan akhirnya menggerakkan sehingga menghasilkan tindakan.
Lalu, apakah inspirasi gratisan tersebut bisa menjawab kedua pertanyaan tersebut diatas? Mungkin akan banyak waktu yang diperlukan untuk menjawab ketiga pertanyaan ini.
Banyak sumber inspirasi yang bisa dimanfaatkan dengan cepat dan dalam jangkauan yang terdekat yang tentunya gratis. Salah satunya, diri kita sendiri.
Jika kita inginkan inspirasi soal organisasi; amatilah, pikirkanlah, renungkanlah organisasi tubuh kita.
Jika kita inginkan inspirasi soal keabadian; amatilah, pikirkanlah, renungkanlah media keabadian insani melalui reproduksi, menurunkan sejuta generasi.
Jika kita inginkan inspirasi soal kepemimpinan dan manajemen: amatilah, pikirkanlah, renungkanlah bagaimana kepemimpinan hati dan pikiran terhadap seluruh anggota badan.
Demikianlah, 'free inspiration' yang terdekat bagi kita semua. Seharusnya hal ini tidak lagi menjadikan kita seperti pengemis terhadap model inspirasi dan motivasi orang lain ataupun dari belahan dunia yang lain. Karena dalam diri sendiri semua itu sudah tersedia dan siap untuk didayagunakan.
Hal yang pertama harus di pikirkan adalah apakah kita benar-benar memerlukannya? Jangan sampai karena inspirasi yang ditawarkan itu gratis menjadikannya wajib untuk diambil dan diaplikasikan. Karena tawaran gratis itu, menjadikan kita sebagai tawanan layaknya sebagai pesakitan. Apalagi kebanyakan tawaran gratisan tersebut tak pernah memperdulikan pelayanan atas tawaran gratisan yang ditawarkan.
Hal yang kedua, apakah inspirasi gratisan tersebut bisa diaplikasikan? Karena sebuah idea hanya akan berguna jika dapat menjadi budaya. Sebuah inspirasi hanya akan berguna jika ianya dapat dan sanggup memicu api kreasi, menyegarkan imajinasi dan akhirnya menggerakkan sehingga menghasilkan tindakan.
Lalu, apakah inspirasi gratisan tersebut bisa menjawab kedua pertanyaan tersebut diatas? Mungkin akan banyak waktu yang diperlukan untuk menjawab ketiga pertanyaan ini.
Banyak sumber inspirasi yang bisa dimanfaatkan dengan cepat dan dalam jangkauan yang terdekat yang tentunya gratis. Salah satunya, diri kita sendiri.
Jika kita inginkan inspirasi soal organisasi; amatilah, pikirkanlah, renungkanlah organisasi tubuh kita.
Jika kita inginkan inspirasi soal keabadian; amatilah, pikirkanlah, renungkanlah media keabadian insani melalui reproduksi, menurunkan sejuta generasi.
Jika kita inginkan inspirasi soal kepemimpinan dan manajemen: amatilah, pikirkanlah, renungkanlah bagaimana kepemimpinan hati dan pikiran terhadap seluruh anggota badan.
Demikianlah, 'free inspiration' yang terdekat bagi kita semua. Seharusnya hal ini tidak lagi menjadikan kita seperti pengemis terhadap model inspirasi dan motivasi orang lain ataupun dari belahan dunia yang lain. Karena dalam diri sendiri semua itu sudah tersedia dan siap untuk didayagunakan.
0 comments:
Post a Comment