Kemajuan Dalam Keuntungan Yang Panjang: Free Inspiration Again
Saturday, July 25, 2009
Pada tahun 1782, seorang dari Inggris tiba di Glasgow dengan berita yang tercetak pada kertas kayu. Dengan sumber daya yang remeh seperti itu dia mulai menerbitkan koran yang dinamai Glasgow Advertiser. Koran tersebut kemudian berganti nama menjadi Glasgow Herald. Dua abad kemudian peredaran korannya mencapai 200.000 eksemplar setiap hari.
Yang menyelamatkan pemilik koran ini dari kematian, John Mennons. Karena keadaan yang tidak menguntungkan, dan kurangnya perhatian, koran berada di ambang kematian. Hal demikian menunjukkan, lebih dari sekedar membenarkan kekurangan sumber daya koran tersebut. Kenyataannya, koran tersebut terus menjadi kuat, setelah kurun waktu dua abad, meskipun perbedaan-perbedaan serius antar rekanan, muncul dari waktu ke waktu. Untungnya, perbedaan-perbedaan itu dapat selalu ditempatkan secara bersahabat tanpa ada pekerjaan yang berantakan.
Koran yang dimulai dari cetakan kayu, sekarang dicetak semuanya dalam mesin otomatis. Huruf-huruf tak lagi disusun, ataupun mengalami tuangan logam. Tapi huruf ditata pada plat dengan sinar laser. Kertas dicetak dan dilipat secara otomatis. Kemudian di tutup ke dalam, dan dibawa ke bagian distribusi. Seluruh proses bahkan diolah dengan komputer.
Itu semua hanya karena penerbitannya yang terus menerus, sehingga dapat menguntungkan. Teknik-teknik baru dapat dikembangkan, dan dibuat pada tingkatan-tingkatan yang berbeda. Andai dia (John Mennons) menghentikan penerbitan, setelah satu kurun waktu, semua teknik yang ada akan gagal untuk digunakan.
Hal tersebut menunjukkan, bagaimana penyempurnaan pekerjaan besar, apapun bentuknya, secara khusus memerlukan dua hal: perhatian tak terbatas dan kesabaran. Secara jelas, pekerjaan-pekerjaan besar dapat membuahkan hasil, hanya dengan bantuan tenaga yang terbatas, perhatian, dan kesabaran. Tanpa usaha panjang dan penuh, yang merupakan hal pokok dalam usaha-usaha tersebut, keberlanjutan koran tersebut sangatlah mustahil.
0 comments:
Post a Comment