Mengenali Kekurangan Sendiri: Sebuah Inspirasi

Friday, July 24, 2009



Dia sudah tua dan masih belum menikah. Ketika ditanya alasan masih membujang jawabannya, bahwa ia selalu mencari seorang pasangan yang sempurna. "Selama ini, tidakkah Anda menemukannya?", tanya seseorang padanya. "Pernah, sekali," jawabnya," tapi sayangnya dia juga mencari pasangan yang sempurna, dan aku tak memenuhi kriteria yang dia harapkan."

Umumnya orang pandai mendeteksi kesalahan orang lain. Itulah mengapa mereka mampu dan pintar mendapatkan kesalahan itu pada orang lain. Jika mereka harus mencari kesalahan mereka sendiri, di samping kesalahan orang lain, mereka akan sadar, bahwa mereka dalam posisi yang sama seperti yang mereka dapati pada orang lain. Kesadaran akan kekurangan sendiri menjadi dorongan individu untuk rendah hati, dan menjadi pondasi yang kokoh bagi masyarakat untuk bersatu. Disamping itu, hanya melihat kesalahan pada orang lain, akan membuat sombong dan terus menerus bertengkar dengan teman-temannya.

Adalah kenyataan psikologis, bahwa tak ada seorang pun yang dapat menjadi kumpulan seluruh kualitas baik atau kesempurnaan. Seperti halnya selalu ada bayang-bayang abu-abu diantara warna hitam dan putih. Artinya ada banyak gradasi, baik dan buruk dalam diri manusia umumnya. Ketika sebagian kecil di antara mereka ada yang suci, ada juga yang bejat. Kombinasi antara yang bermutu dan yang jelek lebih banyak dibandingkan dengan jumlah orang yang sempurna.

Bukan hal sederhana untuk mengatakan, seseorang baik seratus persen atau buruk seratus persen. Harus ada keselarasan di dalam suatu masyarakatt. Sisi buruk anggotanya harus dimaklumi, sementara sisi baiknya harus dihargai. Dengan cara ini, tak ada bakat yang hilang dalam masyarakat. Yang ada adalah perasaan memiliki. Inilah suatu prinsip yang seharusnya diingat dalam semua hubungan dalam hidup. Suami dan isteri, tuan dan pekerja, usahawan dan mitra, semuanya perlu diperhatikan. Jika kita ingin memetik "flowers, bunga", kita juga harus menahan "torns, duri" yang ada padanya. Tak ada cara untuk dapat memiliki bunga kehidupan ini tanpa mau menerima duri yang ada bersamanya.

Ada sedikit tugas besar yang dapat diselesaikan oleh individu sendirian. Kebanyakan tidak bisa diselesaikan sendirian. Hanya bakat beberapa individu yang digabungkanlah yang dapat mencapai karya yang penting. Sebagaimana hal ini berlaku dalam bidang perdagangan dan politik, maka berlaku juga dalam kegiatan keagamaan. Bahkan dalam kegiatan apapun yang sedang dilakukan orang.

Manusia hanya akan mapu bekerja sama jika mereka sadar dan berhati tulus dalam memandang. Mereka harus saling peduli kepada orang lain, tak curiga dibelakang mereka. Semua ini adalah cita-cita yang bagus. Namun jika orang selalu mencari yang ideal pada orang lain, dia pasti akan kecewa. Satu-satunya jalan agar dapat bekerja sama dengan orang lain adalah, melihat kenyataan bahwa mereka tidak mencapai standar idealnya. Bahkan memperluas dorongan moral kepada mereka yang tampaknya paling tak mencukupi.



0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP