Dong Guo dan Serigala: Cerita Inspirasi Negeri China

Thursday, September 17, 2009




Dong Guo sedang melakukan perjalanan menuju negeri Zhong Shan untk mengurus sesuatu. Ia berjalan kaki sementara di punggung keledainya ada beberapa buku dan barang-barang bawaan lainnya. Berjalan dan terus berjalan sampai akhirnya Dong Guo sadar ia sudah salah jalan dan tersesat.

Sementara ia bingung arah yang seharusnya ditempuh, seekor serigala mendatanginya. Serigala itu berseru, "Tolong selamatkan aku, tolong salamatkan aku!"

Dong Guo balik bertanya, "Ada masalah apa denganmu, apa yang membuat kamu minta tolong kepada saya?"

Serigala itu menjawab, "Ada sekumpulan pemburu sedang mengejarku. Mereka bisa melukai dan membunuhku. Aku pernah mendengar bahwa Anda adalah orang yang sangat baik. Karena itu, aku mohon, tolong selamatkan aku. Aku pasti membalas budi baikmu!"

Setelah berpikir sejenak Dong Guo bertanya lagi, "Bagaimana saya bisa percaya bahwa kamu akan membalas budi, lagi pula jika para poemburu itu tahu saya menyembunyikan kamu, jangan-jangan saya pun akan celaka! Namun, saya selalu ingin berbuat baik. Sekarang saya akan menolongmu, hal yang lain itu urusan nanti."

Dengan segera Dong Guo mengeluarkan buku-buku dan barang bawaannya dan menyuruh serigala itu masuk dalam kantong barang tersebut untuk diletakkan di punggung keledai. Namun, sudah beberapa kali dicoba, serigala itu tidak juga bisa masuk dalam kantong itu. Semakin tidak bisa masuk, semakin membuat serigala itu khawatir dan takut. Lalu dengan hikmat terakhir Dong Guo menekuk ke empat kkaki serigala itu dan akhirnya bisa masuk juga.

Baru saja kantong itu diletakkan di atas punggung keledai, para pemburu datang dan bertanya kepadanya, "Apakah Tuan melihat seekor serigala lewat?"

Dong Guo menjawab, "Saya sedang salah jalan dan tersesat. Sekarang saya sedang bingung harus jalan ke arah mana. Karena itu, saya tidak terlalu memperhatikan apakah ada serigala lewat atau tidak."

Para pemburu itu pun percaya dan segera berlalu dari hadapannya.

Melihat para pemburu sudah berlalu dan merasa situasi sudah aman, Dong Guo melepaskan serigala itu. Begitu keluar serigala itu pun berkata, "Sungguh aku berterimakasih kepadamu karena telah menyelamatkan nyawaku. Namun, jika Tuan ingin menolong seharusnya menolong sampai tuntas!"

Dong Guo bingung mendengar ucapan itu. Ia bertanya, "Apa maksudmu menolong sampai tuntas?"

Serigala pun menjelaskan, "Aku sekarang sudah sangat lapar. Beri aku makanan atau biarkan aku memakanmu, karena dengan demikian Tuan sudah menolong saya sampai tuntas!"

Dong Guo terkejut dan mulai takut mendengar ucapan serigala itu. Sambil menjauh ia berkata, "Kok, bisa begitu? Di kolong langit ini tidak ada yang seperti kamu. Saya sudah menyelamatkanmu dari kematian tapi sekarang kamu mau makan saya? Jika kamu tetap mau makan saya, coba pergi dan cari tiga makhluk tua dan bertanya kepada mereka. Jika mereka setuju bahwa kamu boleh memakan saya, segera makanlah saya."

Serigala itu pun menyanggupi syarat yang diajukan Dong Guo. Ia membawa Dong Guo pergi ke satu pohon besar dan bertemu dengan tikus. Serigala itu menceritakan kepada tikus bahwa dia sudah ditolong oleh Dong Guo dan sekarang, karena lapar, ingin memakan Dong Guo.

Tikus itu menjawab, "Aku sudah dua puluh tahun membantu Tuanku untuk mengambil buah-buahan. Sekarang ketika aku sudah tua seperti ini, dia malah menjualku. Hidup memang begitu, sering kali kita harus menjumpai ketidakadilan. Karena itu aku setuju kalau serigala ingin memakan Tuan!"

Lalu mereka pun meneruskan perjalanan dan bertemu seekor sapi. Kejadian yang sebenarnya pun diceritakan kepada sapi. Setelah mendengarkan dengan seksama, sapi itu memberikan pendapatnya, "Seumur hidup susuku diperas oleh tuanku, sekarang ketika aku sudah tua dan tidak bisa memproduksi susu segar lagi, mereka merencanakan untuk menyembelih dan memakan dagingku. Karena itu, aku setuju bila serigala memakan tubuh Tuan!"

Sementara meneruskan perjalanan, Dong Guo semakin ketakutan dan juga mulai menerima kenyataan bahwa serigala yang ditolongnya malah mau memakan dirinya. Akhirnya mereka bertemu seorang yang tua. Orang itu mendengarkan dengan seksama semua cerita Dong Guo dan serigala.

Setelah menimbang-nimbang orang tua itu sambil mengernyitkan dahi bertanya, "Saya tidak habis pikir bagaimana mungkin serigala bisa masuk ke kantong sekecil ini? Jika saya dengan mata kepala sendiri bisa menyaksikan serigala ini masuk ke dalam kantong dan Tuan bisa mengangkat dia ke atas punggung keledai, maka saya setuju tubuh Tuan dimakan olehnya."

Mendengar itu, serigala merasa di atas angin karena sebentar lagi bisa memakan tubuh Dong Guo. Serigala itu berkata dalam hati, tadi aku bisa masuk sekarang juga pasti bisa!

"Ayo Tuan Dong Guo, silakan buka kantong Anda dan biarkanlah Pak Tua ini menyaksikan bahwa saya bisa masuk ke dalam kantong itu dan Tuan bisa angkat ke atas punggung keledai!" kata serigala bersemangat.

Dong Guo melipat keempat kaki serigala lalu memasukkan ke dalam kantongnya, setelah itu ia mengikatnya. Ketika hendak mengangkatnya ke atas punggung keledai, Pak Tua itu berkata, "Biar saya yang melakukannya!" Lalu Pak Tua itu dengan segera mengeluarkan tongkat kayunya dan memukulkannya berkali-kali ke kantong tersebut. Serigala itu meraung-raung dengan kerasa, namun suara raungan itu makin lama makin pelan sampai tak terdengar lagi. Serigala itu pun mati, dan Dong Guo bisa melanjutkan hidupnya.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP