Penghargaan

Thursday, September 17, 2009



Anggota Kongres Tennessee Ed Jones menceritakan tentang wanita dari kota yang tidak menghargai waktu yang dia lewatkan untuk komite pertanian. "Peduli apa kita dengan pertanian?" wanita ini meradang. "Kita mendapat bahan makanan kita dari toko swalayan!"

Komentar seperti itu tidak akan masuk akal bagi orang yang mengatakannya kalau dia tidak begitu dipengaruhi oleh keresahannya sendiri. Tetapi sekali lagi, kita semua melihat masalah kita sebagai hal yang lebih penting daripada masalah orang lain.

Kita tergantung pada orang lain. Pikirkanlah telur yang Anda nikmati untuk sarapan. Sebuah toko menjualnya, sebuah truk mengantarkannya, seorang petani mengepaknya, dan seekor ayam mengeluarkannya. Sepanjang prosesnya banyak banyak orang yang terlibat. Gandum yang diberikan kepada ayam sebagai makanannya ditanam oleh petani lain yang membeli alat-alat pertanian dari pabrik yang mempekerjakan berpuluh-puluh karyawan. Truk yang mengantarkan telur diberi bahan bakar bensin yang diolah dan dikirimkan oleh pekerja lainnya lagi. Pekerjaan melacak pohon ketergantungan ini bisa tidak ada habis-habisnya, tetapi saya pikir Anda sudah mendapatkan gagasannya.

Kita berutang budi kepada banyak orang. Orangtua kita, guru kita, kawan-kawan kita, teman hidup kita--dan daftar ini masih bisa diteruskan. Tidak ada seorang pun dari kita yang hidup sendirian dan terpisah. Sementara keajaiban zaman kita berlipat ganda, pengaruh setiap orang meluas, tetapi demikian pula ketergantungannya. Pikirkan saja bahan makanan Anda.

PENGHARGAAN TERHADAP APA YANG KITA MILIKI PALING TIDAK MERUPAKAN SEPARUH CARA HIDUP YANG SESUNGGUHNYA.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP