Free Inspiration Article: Usaha Maksimal
Tuesday, September 01, 2009
Elias Howe (1810-1867), lahir di Massachusett, Amerika. Meninggal pada usia muda, yaitu 48 tahun. Meski hidupnya singkat, namun sumbangannya bagi dunia pakaian-berupa mesin jahit-akan selalu diingat dunia.
Mesin jahit temuan Elias Howe, mulanya digunakan bukan untuk menjahit pakaian, tetapi untuk menjahit sepatu. Temuan utamanya adalah kunci jahit, dengan sebuah anak torak, membawa benang yang di bawah, dan jarum membawa benang yang ada di atas melalui lubang yang berada di ujung jarum.
Selama ribuan tahun, orang terbiasa membuat lubang pada pangkal jarum. Jadi, mengikuti aturan mereka, Elias Howe membuat jarum mesinnya dengan lubang di pangkal, bukan di ujung jarum seperti yang ada sekarang. Penempatan mata jarum seperti yang yang kita gunakan sekarang, pada awalnya masih menghadapi rintangan besar, sampai beberapa waktu. Itu hanyalah sebuah mimpi, yang akhirnya menjadi solusi yang diinginkan.
Ketika memutar otak untuk menyempurnakan mesinnya, Howe bermimpi bahwa, dia ditangkap oleh suku primitif, dan disuruh memproduksi mesin jahit dalam 24 jam. Apabila gagal, dia akan ditusuk sampai mati. Dia telah berusaha dengan sungguh-sungguh, namun tak mampu menyelesaikannya juga. Ketika waktunya telah habis, para anggota suku mengelilinginya dan mengangkat tombak untuk membunuhnya. Masih dalam keadaan konsentrasi untuk menyelesaikan pekerjaannya, dia terkejut dan menemukan bahwa, tiap tombak mempunyai lubang diujung. Dia masih merenungkan lubang tersebut, sampai kemudian terbangun dengan menemukan solusi di depannya. Agar mesin dapat bekerja, penempatan lubang bukan di tengah atau di pangkal, tetapi di ujung. Pada tahun 1845, mimpi keberuntungannya itu membantunya untuk memproduksi mesin jahit, yang dapat menyelesaikan 250 tusukan dalam satu menit.
Apakah mimpi itu? Mimpi adalah hasil usaha yang penuh. Apa yang kita pikir sepanjang siang, menjadi mimpi waktu malam. Howe berhasil menemukan mesin, hanya karena dia menenggelamkan dirinya dalam masalah tersebut sedemikian rupa, sehingga menjadi mimpi. Seperti itulah mencapai sesuatu. Harus dengan usaha, baik ketika ingin menemukan mesin atau melakukan sebuah revolusi dalam kehidupan manusia. Orang akan meraih tujuannya, hanya setelah perjuangan maksimal, dan sesuatu akan terefleksikan dalam mimpi seseorang, hanya ketika sesuatu itu berada dalam pikirannya, dan menjadi bagian alam bawah sadarnya.
0 comments:
Post a Comment