Integritas Jauh Lebih Penting: Cerita Inspirasi Dari Negeri China

Saturday, September 19, 2009


Pada zaman Dinasti Tang (618-907 SM, ada seorang yang bernama Lu Yuan Fang. Karena situasi dan kondisi keluarganya yang sedang membutuhkan uang dan tidak ada jalan keluar untuk mendapatkan uang, maka ia berniat menjual miliknya yang terakhir, yakni sebuah vila lengkap dengan taman yang indah di kota Luo Yang.

Ada dua orang pedagang kaya yang mendengar berita bahwa vila di kota Luo Yang yang selama ini mereka kagumi akhirnya mau dijual. Karena itu, mereka berdua mencari tahu alamat Lu Yuan Fang. Setelah tiba di rumah Lu Yuang Fang mereka berdua langsung melakukan tawar-menawar. Setelah beberapa saat akhirnya disetujui harga vila itu adalah 6.000 keping uang emas. Dan, sebagai uang muka, kedua pedagang itu memberikan lima puluh keping uang emas.

Tidak disangka pada keesokan harinya, pejabat di kota Luo Yang meminta Lu Yuang Fang untuk menemuinya di kantor. Setelah bertemu di Luo Yang, pejabat tersebut berkata, "Saya mendengar bahwa kamu akan menjual taman Jin Xiu Yuan milikmu yang bagus itu. Saya memanggilmu ke sini karena saya ingin membelinya. Istri saya sudah sering sakit-sakitan dan sudah beberapa lama mencari sebuah vila dengan taman dan air yang bagus untuk ditinggali. Jika tinggal di tempat seperti itu, diharapkan kesehatan fisik dan psikisnya berangsur-angsur baik. Dan yang ia suka selama ini adalah vila Jin Xiu Yuan, milikmu."

Lu Yuan Fang tidak menyangka bahwa vila miliknya juga diminati oleh pejabat tinggi kota Luo Yang. Hanya saja, dia sudah terlanjur sepakat dengan kedua pedagang yang sudah memberikan uang muka lima puluh keping uang emas. Dengan berat hati ia menjelaskan, "Hamba sungguh mohon maaf. Sekalipun belum dibayar seluruhnya, saya sudah berjanji untuk menjualnya kepada kedua pedagang itu!"

Pejabat itu merasa diremehkan, lalu dengan suara keras berkata, "Walau dia sudah memberikan uang muka, akan saya ganti tiga kali lipat dan saya berikan padamu tiga kali lebih banyak dari harga yang kamu berikan kepada mereka. Bagaimanapun vila itu harus saya dapatkan."

Dengan tetap dalam sikap hormat Lu Yuan Fang menjawab, "Janji yang sudah diucapkan kepada orang lain tidak boleh dibatalkan hanya gara-gara bisa menerima uang yang lebih banyak. Saya ingin jadi orang yang bisa dipercayai walaupun utnuk itu saya tidak bisa menerima uang lebih banyak. Rumah ini tidak bisa dijual kepada Tuan!"

Berita Lu Yuan Fang menolak tawaran pejabat kota Luo Yang sampai ke telinga ibunya yang sudah tua. Ibu Lu Yuan Fang memanggilnya dan menasehatinya, "mengapa kamu tidak menjualnya pada pejabat itu. Harganya jauh lebih baik dan jika kamu menolak permintaannya, ibu khawatir suatu saat dia akan mencari gara-gara terhadap kita. Jual saja kepada pejabat itu!"

Melihat ibunya seperti itu, Lu Yuang Fang berlutut di depan ibunya dan memohon, "Yi Yan Ji Chu, Si Ma Nan Zhui (sekali kuda dilepaskan untuk keluar dari kandang, maka akan sangat sulit untuk dikejar kembali, artinya, sekali kita sudah mengucapkan janji kepada orang lain tidak boleh ditarik kembali). Bukankah Ibu dan Ayah yang mendidik kami untuk demikian. Ibu sendiri yang mendidik kami untuk menjadi orang yang punya integritas dan dapat dipercayai. Sekarang saya sudah berjanji kepada orang lain, walau harganya jauh lebih murah, lalu mengapa saya mau membatalkan secara sepihak?"

Ibunya tidak dapat berbuat apa-apa. Beberapa saat kemudian ia berkata, "Lu Yuan Fang, kamu adalah anak yang baik karena mau mengikuti pendidikan seperti yang telah diajarkan oranguta. Ibu salah, sekarang Ibu mendukung kamu untuk memenuhi janjimu pada kedua pedagang itu. Terus pertahankan dirimu untuk jadi orang yang dapat dipercayai!"


0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP