Menanam Pohon Bangsa

Wednesday, September 16, 2009




Mantan Presiden Amerika, John F. Kennedy, merujuk pada Lyautey, suatu kali dia mengingatkan, "Aku pernah meminta tukang kebunku menanam sebuah pohon. Tukan kebun menjelaskan bahwa pohon itu lambat tumbuh dan tidak akan matang sampai seratus tahun." Aku lalu menjawab, "Oleh karena itu tidak ada waktu untuk dibuang, tanam nanti sore............".

Pertumbuhan dan perkembangan sebuah negara bagaikan sebuah hubungan yang panjang, dan pasti ada pengorbanan yang luar biasa pada tingkat individu dan nasional sebelum akhirnya menjadi berbunga dan mendapat posisi terhormat dan mulia dalam hubungan pergaulan dunia. Tetapi bagi kita yang tak kuasa menunggu kematangan kebijakan nasional dalam seratus tahun, jawabannya hanyalah: "Oleh karena itu, kita tidak dapat membuat mesti satu menit waktu. Kita harus menanam 'pohon kita menit ini juga'.

Jika untuk mengambil pohon yang besar dan tinggi harus menunggu seratus tahun, siapa pun yang ingin mempunyai pohon tersebut tak punya pilihan selain menanamnya pada waktu itu. Jika untuk memiliki pohon itu, orang hanya berhamburan turun ke jalan-jalan dan mengacungkan kampanye atas nama pohon, atau berkumpul di beberapa tempat terbuka, atau berjalan lewat jalan-jalan sambil meneriakkan slogan tentang itu, mereka tidak akan memiliki satu pohon pun, apalagi sebuah kebun buah sendiri.

Demikian pula, Anda tidak bisa memiliki sebuah rumah dengan pidato yang indah tentang kebutuhan akan rumah. Akan sangat bodoh melakukan hal tersebut. Begitu juga sebuah negara tidak dapat memperkokoh dirinya sendiri dengan kerja hanya dalam bidang politik. Dalam dunia puisi yang ajaib, revolusi dapat diperoleh sebagai hasil sebuah permainan kata-kata. Seorang pemimpin rakyat dapat membuat pidato yang membangkitkan dan menarik kumpulan orang yang banyak. Tetapi hasil nyata hanya bisa di capai dengan perencanaan yang panjang, berkelanjutan dan usaha yang penuh dedikasi.

Perlu dikatakan, bahwa dua kebaikan besar yang tak bisa dihindari dalam perjuangan adalah sabar dan teguh. Ya, dan bahwa cita-cita/keinginan tidak akan terwujud cuma dengan kata-kata, melainkan usaha keras dengan perbuatan nyata.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP