Munajat Kerinduan Ketika Ziarah Di Pintu Masuk Tanah Suci: Syair Inspirasi Dari Qasida Pertama Al Hallaj

Friday, September 18, 2009

Ini aku datang, duhai Rahasiaku, Curahan
Hatiku!
Ini aku datang, duhai Tujuan dan Arah Hidupku!
Aku memanggilMu....., ah tidak! tapi Engkau
memanggil para diriMu sendiri!
Lalu bagaimana aku akan berseru, "Hanya Engkaulah!"
sedang Engkau berbisik padaku, "Inilah Aku"
Duhai Engkau, inti dari keberadaanku,
duhai Engkau, serpihan-serpihan hasratku,
Duhai Engkau, sumber kekuatanku,
Engkaulah keutamaanku,
yang senantiasa trsembunyi dalam gumamanku!
Duhai totalitas dari seluruh totalitasku,
Engkaulah pendengaran dan penglihatanku,
Duhai totalitasku, persatuan dan serpihanku,
Duhai totalitas, dari seluruh totalitasku,
tapi totalitas dari totalitas, adalah sebuah misteri,
Dan inilah totalitas dari totalitasMu, aku kabur
dengan apa yang hendak kuungkapkan!
Duhai Engkau, tempatku bergantung,
diriku tenggelam dalam ekstase,
Dan Engkau datang menjadi penebus
atas duka nestapaku!
Aku menangisi hukumanku yang tidak ditampung oleh tanah kelahiranku
melalui kepatuhan,
Dan musuh-musuhku mengantarkan rintihanku,
Duahi kekasih, mendekatlah padaku,
menepis kekhawatiranku, yang menggigil dalam hasrat
yang menghunjam di lubuk hati,
Duhai kekasih, apa yang harus kulakukan,
saat penyakitku menjemukan dokter-dokterku,
Mengajak mereka berkata, "sembuhkanlah dirimu melalui Dia"
Tapi aku berkata, bagaimana menyembuhkan
penyakit dengan penyakit?
Karena cintaku padaMu tlah mengikis dan membakar,
Bagaimana aku 'kan mengadu pada Raja Dirajaku?
Sepintas aku merasakannya,
dan jiwaku mengenalnya,
Tapi tak satupun yang mampu
mengungkapkannya hanya dalam sekejapan mata,
Ah, kemalangan jiwaku karena diriku sendiri....!
Sayang ! akulah justru yang menjadi penyebab kemalanganku!
Layaknya tubuh yang tenggelam,
dan hanya jari-jarinya yang terapung, meminta pertolongan di tengah samudera lepas,
Tak seorang pun tahu apa yang menimpaku,
kecuali Dia yang melebur dalam jiwaku,
Dia yang berkata, betapa malang nasib yang
menimpaku, dan atas kehendakNya aku mati atau hidup kembali!
Duhai Engkau muara doa dan harapanku,
duhai Tuan Rumahku,
Duhai Engkau semangat hidupku, duhai rahasia
keyakinanku, dan aku menjadi bagian di dalamnya,
Katakan padaku, "Aku telah menebusMu," duhai pendengaranku!
Duahi Engkau penglihatanku!
sampai habis masa pengasinganku....,o, betapa lama!
Meskipun Kau bersembunyi dari dua mataku,
jiwaku terjaga dalam nafasMu dari kejauhan.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP