Rahasia Kesuksesan Orang Jepang

Saturday, September 12, 2009




Pada bulan Agustus 1945, Amerika menjatuhkan dua bom atom kepada Jepang yang telah membuat dua kota besarnya, Hiroshima dan Nagasaki, menuju kehancuran. Cukup aneh, orang Jepang tampak tak perduli untuk mendendam kepada orang-orang Amerika. Karena bagi mereka, hal itu hanyalah reaksi terhadap kejahatan Jepang di arena peperangan. Oleh karena itu, tanggungjawab perlu di bagi dengan orang lain. Sikap realistis sebagai bagian dari orang Jepang memperlihatkan, bahwa mereka melewati semua jenis rintangan yang membawa mereka menuju kemajuan yang sangat tinggi di masa modern.

Dua kota industri besar, Hiroshima dan Nagasaki menjadi wilayah yang sangat luas dalam hitungan menit. Termasuk setiap jenis kehidupan dalam radius 10 mil--manusia, hewan dan tumbuhan--telah terbakar habis. Satu setengah juta orang mati di tempat itu, sepuluh ribu di antaranya sirna. Meski demikian, kota-kota tersebut sekarang telah di bangun kembali dengan jalan-jalan luas, rumah-rumah besar, taman dan kebun yang semuanya tampak modern. Hanya ada satu bangunan yang dibiarkan seperti semula, dengan maksud untuk mengingatkan orang, akan hukuman kejam dan merata yang menimpa orang Jepang selama Perang Dunia II.

Ketika kita mengunjungi Jepang, kita akan tahu, bahkan heran bahwa orang Jepang tidak mengeksploitasi peristiwa Hiroshima dan Nagasaki untuk mendiskreditkan Amerika. Sebaliknya ada negara lain yang mengeksploitasi kejadian-kejadian itu untuk kepentingannya. Ketika kita bertanya tentang sikap ini, seorang Jepang menjawab dengan nada rendah yang mengherankan: "Kita menyerang mereka duluan, di Pearl Harbour. Kami membunuh mereka dalam jumlah banyak. Mereka telah memperingatkan kami, tentang apa yang akan mereka lakukan. Tetapi, kami berpikir bahwa mereka hanya menggertak. Mereka menyerang kami secara adil dan impas. Kami dulu membiarkan dan sekarang kami berteman."

Sebuah monumen didirikan untuk memperingati kematian korban dalam tragedi yang dahsyat itu. Dalam musium ditampilkan gambar-gambar yang melukiskan kematian dan kerusakan dalam skala luas. Orang Jepang mengunjungi Hiroshima setiap tahun, untuk menyaksikan keluarbiasaan ini. Dalam pembicaraan dengan orang Jepang, seseorang dapat merasakan perasaan-perasaan tersembunyi, berupa kebencian terhadap orang Amerika. Tapi mereka tidak membiarkan hal itu menguasai kehidupan mereka.

Dengan kebaikan perangai itu, mereka mencapai peningkatan berupa kemajuan dalam waktu singkat. Mereka tidak punya sumber minyak maupun kekayaan mineral. Hampir seluruh bahan mentah mereka impor. Melihat semua kekurangan ini, sungguh sangat mengagumkan, manakala mereka telah mendominasi pasar dunia. Sebab utama hal itulah adalah kualitas produk mereka yang unggul.

Jika bertanya tentang profesi hukum di negeri Jepang, kita akan mendapati bahwa profesi ini bukan bisnis yang berkembang di Jepang. Alasannya, bahwa orang Jepang lebih suka membahas masalah mereka sendiri dari pada membawanya ke pengadilan. Kemauan untuk saling mengakui kesalahan antar pihak merupakan cara paling pasti, untuk membawa permasalahan menuju penyelesasian. Itu hanya mungkin, bila tiap pihak tidak menimpakan seluruh kesalahan pada pihak lain, yang justru mengakibatkan pertengkaran menjadi lebih buruk. Sementara kerelaan mengakui kesalahan, melembutkan pihak lain. Hasilnya, perselisihan akan hilang dengan sendirinya.

Sikap netralitas demikian sangatlah menguntungkan orang Jepang dalam banyak hal. Sebagai contoh, hal itu menjadikan mereka saling memberikan kepercayaan mereka kepada pihak lain. Jadi, mereka menghemat waktu dan uang, yang tidak jadi mereka belanjakan untuk dokumen hukum yang sangat panjang, dan tak begitu perlu. Ada lima puluh ribu pengacara di Amerika, sementara hanya ada sebelas ribu pengacara di Jepang. Ahli-ahli hukum seperti itu tidak begitu dibutuhkan. Mayoritas lembaga perdagangan membuat perjanjian dalam kesepakatan lisan. Awalnya, hal itu hanya dilakukan di antara orang Jepang. Namun sekrang, investor asing juga telah mulai mengambil sisi positif cara ini. Meninggalkan macam-macam kewajiban hukum yang tidak perlu, bisa mempercepat pekerjaan.

Intinya, pandangan tersebut memberikan kebangkitan untuk bersatu. Tak dapat dipungkiri, bahwa itulah kekuatan terbesar yang memberikan sumbangan bagi keberhasilan suatu bangsa. Menurut kata-kata seorang ahli tentang hubungan orang Jepang, bahwa rahasia keberhasilan mereka terletak pada "tidak pernah bertengkar di antara mereka sendiri, selalu melakukan sesuatu bersama-sama."


0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP