Kehendak dan Gairah: Puisi Inspirasi dari Muhammad Iqbal
Wednesday, July 15, 2009
Hidup ini dikekalkan oleh tujuan
Karena tujuan pula maka genta kafilah berbunyi
Hidup terpendam dalam pencarian
Asalnya tersembunyi dalam gairah
Nyalakan gairah kau dalam hati riang gembira
Jelmakan debumu sebesar monumen kenangan
Gairah adalah ruh dunia ini dari warna-warni wangiannya
Seluruh kesucian merupakan kepatuhan akan gairah
Yang hendak menarikan hati dalam dada
Diberinya tenaga dahsyat bagi bumi
Gairah adalah Khidir bagi Musa pemilik 'irfan
Hati menyerap hidup dari nyala gairah
Dan bila direnggutnya maka patahlah sayapnya
Lemah tak berdaya dan tak kuasa terbang tinggi
Gairah adalah gerak pribadi
Gairah adalah ombak keglisahan dari samudera sang pribadi
Gairah adalah jaring yang menjala cita-cita
Penjilid buku amal perbuatan
Meninggalkan gairah berarti kematian bagi hidup sejati
Seperti redup nyala mematikan api
Apakah sumber dari mata kita yang senantiasa waspada?
Kenikmatan penglihatan adalah sanggup menghadirkan bentuk yang nyata
Kaki burung merak terjelma dari keindahan langkahnya
Paruh burung bulbul mewujud dari kegairahan nyanyinya
Ilalang yang memisahkan diri dari rumpun akan mendesir gembira
Sedang lagu melepaskan diri dari penjaranya
Mengapa ruh berhasrat ingin mencari sesuatu yang baru
Dan ingin mendaki keluasan langit?
Tahukah engkau apa yangh menyebabkan mukjizat ini?
Itulah semata gairah yang memperkaya hidup ini
Dan akal budi adalah anak dalam rahimnya
Apa itu organisasi sosial, adat istiadat, dan undang-undang?
Langit gelombang abu dipertemukan jalannya
Dari pohon mawar, dunia melimpah kedalam mawar
Malam terjelma karena tidur, hari lahir karena terjaga
Dibaginya nyala dalam bara
Dan diajarkannya mereka yang budiman memuja kesulitan hidup
Berpancaran dirinya untuk sementara dan dijadikannya tumpukan pasir
Lalu dia akan menyatu kembali menjadi gunung-gunung
Inilah fitrah sang pribadi yang hendak menjelmakan dirinya:
Dalam tiap zarah bersemayam kuasa sang pribadi
Kodrat yang belum mewujud dan tersembunyi
Membelenggu sifat-sifat yang akan mengeluarkan amal
Laksana hidup dialam semesta yang lahir dari kodrat-iradat
Sang Pribadi
Hidup setara dengan kekuatan ini
Apabila setitik air menghafal ajaran sang pribadi
Ditunjukkannya peristiwa kosong ini menjadi mutiara
Anggur tak akan membentuk sebab pribadinya lemah
Tapi karena piala maka anggur mengambil bentuknya
Namun banyak utang budinya pada kita untuk geraknya
Apabila gunung hilang padunya, dia akan menjadi tumpukan pasir
Dan mengeluh, lautan melingkupinya
Tapi ombak selamanya terus menjadi ombak dalam lautan
Ombak tetap jadi penunggang punggung lautan
Cahaya selamanya tetap jadi peminta-minta sejak mata mulai melihat
Dan bergerak kian kemari mencari yang indah
Tetapi sebagaimana rumput yang mencari cara dalam pertumbuhan dirinya
Angan-angannya ingin memecah dada sang tamansari
Pelita juga memadukan dirinya
Dan menghimpun pribadinya dari gugusan zarrah
Lalu dipamerkannya kebiasaannya menghancurkan diri sendiri
Dan lari dari dirinya
Sampai akhirnya meleleh dia dari matanya sendiri, bagai airmata
Tidak akan dirinya menderita luka
Namun karena dia mengambil nilainya sendiri dari kehendak yang lain
Akhirnya sirnalah bahunya oleh gosokan benda yang lain itu
Oleh karena bumi berdasar kokoh atas kejadiannya sendiri
Bulan mengedarinya terus menerus
Ujud matahari lebih perkasa dari ujud bumi
Itulah sebabnya maka dunia mempesona bagi mata sang surya
Kesyahduan padang kemilau menangkap pandangan kita
Gunung kian dahsyat oleh keluhurannya
Bajunya ditenun dari serat api
Asalnya adalah bibit sejati
Bila kehidupan menghimpun tenaga dari sang pribadi
Sungai kehidupan akan meluas ke dalam samudera raya
0 comments:
Post a Comment