Hukum Alam: Belajar Pada Debu
Tuesday, September 08, 2009
Cobalah tutup ruang Anda, keluar dan kembali setelah beberapa minggu. Apa yang Anda dapati ketika Anda kembali? Lapisan tipis debu ada di seluruh ruangan. Ini sangat tidak menyenangkan. Anda pun tidak suka duduk di dalam ruang tersebut sampai debu di bersihkan. Sama tidak enaknya adalah ketika debu tertiup angin yang kencang ke muka Anda. Pastilah Anda mengharap angin berhenti supaya tidak ada lagi debu yang mengenai muka Anda.
Tapi, ketahuilah, bahwa debu--yang kita temukan sangat menjengkelkan itu--sesungguhnya merupakan lapisan permukaan yang lepas dari tanah subur. Ia adalah materi terpenting yang memungkinkan tumbuhnya semua bentuk sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Jika tanah ini tidak terdapat di atas permukaan bumi, tidak mungkin bagi kita untuk hidup di bumi sama sekali.
Inilah debu yang membuat lapisan bumi cukup tebal menghalangi air menguap, membentuk awan yang menghasilkan sungai air untuk menghidupkan lagi dan mengisi bumi lagi. Tanpa hujan, tidak akan ada kehidupan di atas bumi, dan hujan hanya mungkin karena ada debu di atmosfir bumi.
Warna kemerahan pada langit yang kita lihat waktu matahari terbit dan tenggelam juga memerlukan adanya debu di atmosfir. Dalam hal ini, disamping memiliki keuntungan praktis yang bermacam-macam, debu juga memiliki sumbangan atas terbentuknya keindahan alam.
Dari contoh yang mudah dimengerti itu, kita dapat melihat bagaimana Allah telah meletakkan sesuatu yang tidak mengenakkan menjadi sebab sesuatu yang menyenangkan. Seperti halnya semak bunga mawar. Bersama dengan bunga-bungannya yang indah, mawar memliki duri yang tajam menusuk. Begitu juga dengan hidup, ia mengandung campuran hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Inilah cara Allah dalam menciptakan alam. Tak ada yang perlu kita lakukan selain sesuai dengan aturan alam yang telah diletakkan Allah.
Jadi, mengeluhkan sesuatu merupakan perbuatan yang tidak berguna. Jika seseorang ingin mengeluh, dia pasti mendapatkan banyak hal untuk dikeluhkan dalam kehidupan. Hal cerdas yang perlu dilakukan adalah melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan, yang merupakan satu bagian dan paket kehidupan, mengubur dendam, dan terus mencari cara untuk memenuhi tujuan hakiki kehidupan.
0 comments:
Post a Comment