Showing posts with label alam semesta. Show all posts
Showing posts with label alam semesta. Show all posts

Hukum Alam Harry Emerson Fosdick

Monday, September 14, 2009




Harry Emerson Fosdick, telah menjelaskan sebuah kenyataan penting sebagai berikut:
"Tak ada uap atau gas yang bisa menggerakkan sesuatu, sampai dia diarahakan. Tidak ada minyak yang menghidupkan cahaya dan kekuatan, sampai ia diarahkan. Tak ada hidup berkembang sampai ia difokuskan, didermakan dan diatur." (Living Under Tension,oleh Harry Emerson Fosdick).

Ini hanyalah satu hukum alam yang berlaku poada benda hidup dan benda mati. Ada harga yang harus dibayar untuk setiap tujuan hidup, tanpa membayarnya tak ada yang dapat di raih.

Di dunia ini, orang harus merangkak sebelum bisa bangkit. Orang harus menerima kekalahan sebelum mampu memenangkan. Orang harus mundur sebelum bisa maju. Orang harus menerima kekalahan sebelum bisa memperoleh kemenangan.

Dunia tempat hidup manusia, diciptakan oleh Allah, bukan oleh manusia sendiri. Ini memang tampak sederhana, tapi inilah yang sering dilupakan oleh manusia dalam kehidupannya sehari-haru. Karena kita hidup di dunia Allah, kita tak punya pilihan, selain memahami dan mengikuti hukum-hukum-Nya. Tak ada jalan bagi kita untuk diri kita sendiri di dunia.

Mereka yang ingin maju dan berhasil dalam hidup, tanpa melalui tahapan-tahapan yang perlu, harus membangun dunia lain untuk mereka sendiri, dunia yang sesuai dengan kemauan mereka sendiri. Sebab, di dunia ciptaan Allah SWT. mimpi-mimpi mereka tak akan pernah menjadi kenyataan.




Baca selengkapnya.....

Hukum Alam: Belajar Pada Debu

Tuesday, September 08, 2009




Cobalah tutup ruang Anda, keluar dan kembali setelah beberapa minggu. Apa yang Anda dapati ketika Anda kembali? Lapisan tipis debu ada di seluruh ruangan. Ini sangat tidak menyenangkan. Anda pun tidak suka duduk di dalam ruang tersebut sampai debu di bersihkan. Sama tidak enaknya adalah ketika debu tertiup angin yang kencang ke muka Anda. Pastilah Anda mengharap angin berhenti supaya tidak ada lagi debu yang mengenai muka Anda.

Tapi, ketahuilah, bahwa debu--yang kita temukan sangat menjengkelkan itu--sesungguhnya merupakan lapisan permukaan yang lepas dari tanah subur. Ia adalah materi terpenting yang memungkinkan tumbuhnya semua bentuk sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian. Jika tanah ini tidak terdapat di atas permukaan bumi, tidak mungkin bagi kita untuk hidup di bumi sama sekali.

Inilah debu yang membuat lapisan bumi cukup tebal menghalangi air menguap, membentuk awan yang menghasilkan sungai air untuk menghidupkan lagi dan mengisi bumi lagi. Tanpa hujan, tidak akan ada kehidupan di atas bumi, dan hujan hanya mungkin karena ada debu di atmosfir bumi.

Warna kemerahan pada langit yang kita lihat waktu matahari terbit dan tenggelam juga memerlukan adanya debu di atmosfir. Dalam hal ini, disamping memiliki keuntungan praktis yang bermacam-macam, debu juga memiliki sumbangan atas terbentuknya keindahan alam.

Dari contoh yang mudah dimengerti itu, kita dapat melihat bagaimana Allah telah meletakkan sesuatu yang tidak mengenakkan menjadi sebab sesuatu yang menyenangkan. Seperti halnya semak bunga mawar. Bersama dengan bunga-bungannya yang indah, mawar memliki duri yang tajam menusuk. Begitu juga dengan hidup, ia mengandung campuran hal-hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan. Inilah cara Allah dalam menciptakan alam. Tak ada yang perlu kita lakukan selain sesuai dengan aturan alam yang telah diletakkan Allah.

Jadi, mengeluhkan sesuatu merupakan perbuatan yang tidak berguna. Jika seseorang ingin mengeluh, dia pasti mendapatkan banyak hal untuk dikeluhkan dalam kehidupan. Hal cerdas yang perlu dilakukan adalah melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan, yang merupakan satu bagian dan paket kehidupan, mengubur dendam, dan terus mencari cara untuk memenuhi tujuan hakiki kehidupan.

Baca selengkapnya.....

Muhammad Iqbal Free Inspiration Poetry: DO'A

Thursday, September 03, 2009



Wahai Kau ruh alam semesta
Kau jiwa kami dan Kau senantiasa menjauh dari kami
Kau tiupkan irama dalam suling kehidupan
Hidup ini cemburu kepada mati
Jika mati kami yang duka
Bersemayamlah Engkau dalam lubuk hati ini
Sering kami mengeluh takdir
Perkuatlah cinta kami yang lemah
Kau begitu tinggi
Jangan sembunyikan wajahMu dari tangan kami yang hampa
Karuniakan kami dengan cinta Salman dan Bilal
Nyalakan mata kami dan lepaskan kantuk darinya
Berilah kami fitrah air perak!
Jadikanlah jasad kami ini setangguh gunung bercahaya api
Bakarlah dengan api kami segala yang bukan Tuhan

Apabila umat mencampakkan kunci tauhid
Mereka pecah berantakan
Bagai bintang di cakrawala kami berpencaran
Dengan cinta kasih satukan kami kembali
Bimbinglah kami menghikmati Kamu
Tugaskanlah mereka yang cinta kepada Mu
Kami hanya musafir. Berikan kami kebaktian menempuh tujuan
Seperti Engkau kepada Ibrahim, berilah kami iman yang teguh
Ajarkan kami lagi makna La ilaha
Bisikkan ke telinga kami illa'llah!

Aku yang menyala seperti damar bagi manusia lain
Ajari diriku untuk menangis lagi
Ya Allah! Air matamu yang menerangi kalbu
Aku dipenuhi gairah oleh duka nestapa yang menelan kedamaianku
Aku semaikan dalam taman
Agar kelak bibitku tumbuh menjadi api
Yang akan membakar tanda api dari jubah bunga nan elok
Kalbu bersama malam kemarin
Mataku bersama hari esok
Aku sendiri di antara kawan-kawanku
Walau setiap orang yang berkhayal adalah sahabatku
Tapi citaku tak terpengaruh oleh mereka
Ah, dunia yang luas. Dimanakah sahabatku?
Aku adalah api menyala di puncak Sinai
: DIMANAKAH MUSAKU?
Aku seorang zalim, ya Allah
Banyak kesalahan yang aku lakukan
Aku telah menyalakan bara dalam dada
Nyala yang menerangi alat pertimbangan

Wahai wajahMu yang memberi cahaya kepada bintang
Aku bagai bunga di tengah padang
Di tengah keramaian aku sendiri
Kumohon karuniaMu sebagai kawan
Agar dapat aku berkeluh kepada jiwanya
Dan melihat kembali wajahku dalam kalbunya.






Baca selengkapnya.....

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP