Membuka Kunci Gerbang Menuju Sukses
Sunday, September 06, 2009
Seorang tamu berjuang dengan putus asa untuk membuka kunci, dia terus mencoba memutar dan memutarnya, mencoba menarik untuk membuka kunci, akhirnya kekesalannya memuncak. "Kunci ini rusak!", teriaknya kepada setiap orang yang mungkin mendengar. Kemudian dengan nafas yang tidak teratur dia memaki bahwa pemilik rumah bodoh dengan membeli kunci seperti itu. Selanjutnya dia marah kepada industri pembuat kunci yang memproduksi barang-barang yang jelek, tanpa perduli apakah berfungsi dengan baik atau tidak, dan tidak perduli apakah orang akan mendapatkan masalah atau tidak.
Pda waktu itu, dia (sang tamu tadi) kehabisan akal dan memutuskan untuk membuka pintu secara paksa dengan palu. Sebentar kemudian, pemilik rumah datang dan mencoba memasukkan kuncinya sendiri ke dalam gembok tersebut. "Oh maafkan saya!" dia berkata. "Aku sungguh lupa telah mengganti gembok ini dan sekarang aku ingat aku memberimu kunci yang salah". Kemudian dia memakai kunci yang sesuai, dan gembok langsung terbuka. Jadi kemarahan tamu tersebut telah tertahan dan dia tidak memperoleh apa-apa karena itu kecuali menenangkan dirinya daripada menghabiskan tenaga.
Betapa banyak sekarang ini orang Islam menemukan dirinya sendiri dalam keadaan sulit seperti itu. Mengetahui dirinya, mereka seakan berada dalam jalan buntu di belakang orang lain. Menemukan tempat yang sangat perlu untuk di masuki, mereka kesulitan. Bahkan mereka benar-benar tidak dapat menembusnya, karena jalan telah dikunci dengan gembok, sementara mereka memegang kunci yang salah. Zaman modern ini telah mengubah gembok pintu kehiduoan, tetapi mereka masih saja membawa kunci lama yang sama, berharap bisa menggunakannya dimana-mana, tidak memahami ketika kunci-kunci tersebut tidak bisa membuka gembok untuk kita, dan kemudian kita membuang-buang tenaga dalam kegusaran yang tidak berguna. Pertama-tama kita mengutuk si pembuat gembok, kemudian lingkungan. Tetapi itu semua tidak bermanfaat, karena kita tetap saja tidak dapat membuka gembok baru dengan kunci lama.
Pemimpin=pemimpin kita, dalam keputusasaan mereka, telah berpikir penuh untuk mengenali "musuh-musuh Islam" dan menyalahkannya--seakan-akan merekalah orang yang membuat gembok-gembok yang tidak bisa di buka itu. Namun di alam ciptaan Allah ini, tak ada sikap yang lebih bodoh dari hal itu. Disini, jika kita merasa dihalangi dan dirintangi, itu karena kita merasakan hukuman bagi kelalaian dan kekurangan kita sendiri. Di alam ini, sebagian besar petaka kita karena kesalahan kita untuk memenuhi standar pada masa itu. Sekarang, kita sadar betapa banyak kita tertinggal oleh modernitas, kita akan berada di posisi harus melenyapkan semua hambatan dari jalan kita. Kita harus menggunakan kunci yang tepat untuk membuka gerbang kehidupan, dan semua jalan masuk akan terbuka di depan kita.
0 comments:
Post a Comment