Showing posts with label sukses. Show all posts
Showing posts with label sukses. Show all posts

Menerima Kegagalan: Abraham Lincoln Free Inspiration

Monday, September 14, 2009



Pada tahun 1831, seorang warga Amerika masuk dalam dunia bisnis. Tahun 1832, bisnisnya gagal, sehingga dia masuk ke dunia politik. Di dunia politik, ia tak juga mendapatkan keberhasilan. Pada tahun 1834, ia kembali lagi ke dunia bisnis dan gagal lagi.

Tahun 1841, dia terkena penyakit syaraf. Begitu sembuh dia masuk lagi ke dunia politik, dengan harapan partainya akan memilihnya sebagai calon anggota kongres. Namun harapannya sirna, ketika namanya tidak muncul dalam daftar para calon. Kesempatan pertama masuk senat adalah tahun 1844, tetapi dia kalah dalam pemilihan. Tahun 1858 sekali lagi dia ikut dalampemilihan kongres, dan kali ini juga gagal.

Nama orang yang berulang-ulang gagal ini adalah Abraham Lincoln (1809-1865). Betapa bear pengabdiannya kepada negara, sehingga sekarang ia dikenal sebagai arsitek Amerika modern.

Bagaimanakah Abraham Lincoln merencanakan untuk mendapatkan reputasi besar, dalam politik Amerika dan sejarah nasional? Bagaimanakah cara dia meraih posisi tinggi itu? Menurut Dr. Norman Vincent Peale, rahasia dibalik keberhasilan Abraham Lincoln adalah "dia tahu bagaimana menerima kegagalan".

Rahasia besar kehidupan adalah realistis. Tidak ada bentuk sikap realistis yang lebih besar daripada menerima kekalahan. Yaitu mengakui kenyataan bahwa ada orang yang di depan mereka, dan ada pula yang dibelakang. Dengan lain kata, mengetahui di posisi manakah kita hidup sekarang ini. Ketika orang menerima kegagalan, dia segera berada di posisi star kehidupan yang baru. Seperti halnya suatu perjalanan, ia hanya bisa dimulai dari posisi dimana orang itu berada sekarang ini. Bukan dari titik yang belum di capai.

Baca selengkapnya.....

Konsentrasi...........................Free Thomas Edison Inspiration

Thursday, September 10, 2009




Thomas Edison mencapai lebih banyak dalam kehidupannya dibandingkan dengan sepuluh orang tingkat rata-rata. Sumbangannya kepada masyarakat modern hampir mustahil diukur. Dia menciptakan fonograf, lokomotif listrik, mikropon, alat untuk memproduksi lembaran logam, metode untuk mendirikan bangunan beton, kotak isyarat telegraf, dan tentu saja lampu pijar.

Apa kualitas dalam diri seseorang individu yang memungkinnya bisa membuat sumbangan besar kepada masyarakat? Apakah itu kejeniusan? Apakah itu kesempatan? Apakah itu takdir?

Kita mungkin tidak akan mengetahui semua jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan ini, tetapi ada kita mengetahui sedikit tentang karya Thomas Edison. Dia bekerja dalam jam-jam yang panjang.Dia mempunyai kemampuan untuk berkonsentrasi, memusatkan seluruh pikiran, raga dan jiwa pada satu proyek tertentu sampai diselesaikan dengan memenuhi kepuasannya. Kemampuan untuk berkonsentrasi merupakan ramuan pokok dalam sukses Thomas Edison. Ketika dia mengerjakan sebuah proyek dia menutup mata terhadap hal-hal lainnya dan berkonsentrasi semata-mata kepada proyek tersebut. Dia mengembangkan pandangan terowongan dan tidak membiarkan apa pun yang mengalihkan perhatiannya. Kegigihannya legendaris. Dia melakukan lebih dari sepuluh ribu eksperimen sebelum memproduksi lampu pijar yang pertama.

Bagaimana tentang Anda dan proyek Anda? Apakah anda punya tujuan yang membuat Anda mengerahkan seluruh pikiran, jiwa dan raga?

KERJA BERBUAT LEBIH BANYAK DARIPADA HANYA MEMBERI KITA MATA PENCAHARIAN; KERJA MEMBERI KITA KEHIDUPAN. (HENRY FORD)


Baca selengkapnya.....

Frank And Dan Carney Free Inspiration: Kegagalan

Monday, September 07, 2009




Pada tahun 1958, Fran dan Dan Carney mengoperasikan restoran pizza di seberang toko makanan keluarga di Wincia untuk biaya pendidikan perguruan tinggi mereka. Sembilan belas tahun kemudian, Fran Carney menjual tiga ribu seratus rangkaian restoran pizza yang bernama Pizza Hut sebanyak tiga ratus juta dolar.

Nasihat Carney untuk yang baru memulai bisnis kedengaran aneh. "Anda perlu belajar untuk kalah." Dia menjelaskannya begini: "Saya telah terlibat dalam kira-kira lima puluh bisnis yang berbeda dan kira-kira lima belas diantaranya berhasil. Itu berarti saya punya kira-kira rata-rata tiga puluh persen. Tetapi Anda perlu terus berusaha dan bahkan paling penting terus berusaha setelah Anda kalah. Anda tidak pernah belajar kalau Anda menang. Anda perlu belajar untuk kalah."

Carney mengatakan Pizza Hut sukses karena dia belajar dari kesalahan-kesalahannya. Ketika usaha perluasan di Oklahoma City gagal, dia menyadari pentingnya lokasi dan dekorasi. Ketika penjualan merosot di New York, dia memperkenalkan kulit yang tebal. Ketika restoran pizza regional mulai ambil bagian dalam pangsa pasar, dia memperkenalkan pizza gaya Chicago.

Carney gagal berkali-kali, tetapi dia benar-benar membuat kegagalannya berhasil baginya. Itulah pemikiran positif. Kalau Anda mau memanfaatkan kegagalan Anda sebagai batu pijakan dalam mengejar tujuan hidup, saya akan berjumpa dengan Anda di puncak sukses!

ENERGI DAN KEGIGIHAN BISA MENGEPASKAN HAMPIR SIAPA SAJA UNTUK JENIS KEDUDUKAN APA PUN. (THEODORE F. MARSELES)


Baca selengkapnya.....

Membuka Kunci Gerbang Menuju Sukses

Sunday, September 06, 2009




Seorang tamu berjuang dengan putus asa untuk membuka kunci, dia terus mencoba memutar dan memutarnya, mencoba menarik untuk membuka kunci, akhirnya kekesalannya memuncak. "Kunci ini rusak!", teriaknya kepada setiap orang yang mungkin mendengar. Kemudian dengan nafas yang tidak teratur dia memaki bahwa pemilik rumah bodoh dengan membeli kunci seperti itu. Selanjutnya dia marah kepada industri pembuat kunci yang memproduksi barang-barang yang jelek, tanpa perduli apakah berfungsi dengan baik atau tidak, dan tidak perduli apakah orang akan mendapatkan masalah atau tidak.

Pda waktu itu, dia (sang tamu tadi) kehabisan akal dan memutuskan untuk membuka pintu secara paksa dengan palu. Sebentar kemudian, pemilik rumah datang dan mencoba memasukkan kuncinya sendiri ke dalam gembok tersebut. "Oh maafkan saya!" dia berkata. "Aku sungguh lupa telah mengganti gembok ini dan sekarang aku ingat aku memberimu kunci yang salah". Kemudian dia memakai kunci yang sesuai, dan gembok langsung terbuka. Jadi kemarahan tamu tersebut telah tertahan dan dia tidak memperoleh apa-apa karena itu kecuali menenangkan dirinya daripada menghabiskan tenaga.

Betapa banyak sekarang ini orang Islam menemukan dirinya sendiri dalam keadaan sulit seperti itu. Mengetahui dirinya, mereka seakan berada dalam jalan buntu di belakang orang lain. Menemukan tempat yang sangat perlu untuk di masuki, mereka kesulitan. Bahkan mereka benar-benar tidak dapat menembusnya, karena jalan telah dikunci dengan gembok, sementara mereka memegang kunci yang salah. Zaman modern ini telah mengubah gembok pintu kehiduoan, tetapi mereka masih saja membawa kunci lama yang sama, berharap bisa menggunakannya dimana-mana, tidak memahami ketika kunci-kunci tersebut tidak bisa membuka gembok untuk kita, dan kemudian kita membuang-buang tenaga dalam kegusaran yang tidak berguna. Pertama-tama kita mengutuk si pembuat gembok, kemudian lingkungan. Tetapi itu semua tidak bermanfaat, karena kita tetap saja tidak dapat membuka gembok baru dengan kunci lama.

Pemimpin=pemimpin kita, dalam keputusasaan mereka, telah berpikir penuh untuk mengenali "musuh-musuh Islam" dan menyalahkannya--seakan-akan merekalah orang yang membuat gembok-gembok yang tidak bisa di buka itu. Namun di alam ciptaan Allah ini, tak ada sikap yang lebih bodoh dari hal itu. Disini, jika kita merasa dihalangi dan dirintangi, itu karena kita merasakan hukuman bagi kelalaian dan kekurangan kita sendiri. Di alam ini, sebagian besar petaka kita karena kesalahan kita untuk memenuhi standar pada masa itu. Sekarang, kita sadar betapa banyak kita tertinggal oleh modernitas, kita akan berada di posisi harus melenyapkan semua hambatan dari jalan kita. Kita harus menggunakan kunci yang tepat untuk membuka gerbang kehidupan, dan semua jalan masuk akan terbuka di depan kita.


Baca selengkapnya.....

Mutu Rendah

Friday, September 04, 2009




Sebuah penelitian belum lama ini menunjukkan bahwa menyerah merupakan kebiasaan yang didapat. Anda bisa belajar untuk tekun atau punya tekad semudah Anda belajar menyerah.

Selama lima tahun yang terakhir, para ahli biologi dan psikologi melakukan eksperimen yang mengukuhkan sekuat apa pandangan mental kita mempengharuhi hasil kita dalam kehidupan. Di Universitas Johns Hopkins, para ilmuwan telah menemukan binatang laboratorium belajar menyerah. Peganglah seekor tikus erat-erat sehingga tidak perduli sekeras apa pun dia berusaha dia tidak akan bisa melepaskan diri, dan akhirnya dia melepaskan perjuangan menghadapi kekuatan yang mustahil dilawannya. Kemudian letakkan dia dalam tangki air dan dia bahkan tidak berusaha berenang ke tempat yang aman. Dia sudah belajar menyerah.

Walaupun manusia tentu saja bukan tikus, kita bisa memilih kebiasaan hidup kita. Teman-teman kita dikalangan medis sering memberikan penyerahan kepada kematian orang yang sudah meninggal dalam pengertian "Dia tidak punya apa-apa untuk dihayati," atau "Dia hanya menyerah begitu saja".

Untunglah, kita bisa mengambil pilihan yang bertanggung jawab, yaitu optimisme dan harapan. Kita bisa mengembangkan kebiasaan tidak menyerah. Kita bisa memprogram pikiran dan hati kita untuk maju terus menghadapi keraguan, rasa sakit, dan rasa takut. Dalam proses itu kita sering bisa menaklukkan kekuatan yang tampaknya tidak bisa dikalahkan--tulisan disini penuh dengan contoh orang-orang yang melakukan hal itu. Sesungguhnya, pesan utama yang harus kita katakan "Terus bertahan di sana, dan kita akan berjumpa di puncak kesuksesan!"

KEGIGIHAN MENGUBAH AIR PANAS MUTU RENDAH MENJADI UAP SUKSES.


Baca selengkapnya.....

Kata-Kata Mutiara Inspirasi dari Tokoh Sukses Dunia

Sunday, July 26, 2009




Mengapa kita menilai diri kita dengan idealisme kita dan menilai orang lain dengan tindakan mereka (Zig Ziglar)

Kebahagiaan bukanlah stasiun yang Anda datangi, melainkan cara menempuh perjalanan (Zig Ziglar)

Jangan takut kepada penentangan. Ingat, layang-layang naik melawan-bukannya mengikuti angin (Hamilton Mabie)

Kalau Anda ingin sukses, Anda harus merambah jalan baru dan bukannya menempuh perjalanan melalui jalan setapak sukses yang diterima yang sudah terlalu sering dilalui orang. (John D. Rockefeller, Sr.)

Mungkin manusia, setelah membentuk kembali lingkungannya, akhirnya akan berbalik dan mulai membentuk kembali dirinya? (Will Durant)

Orang tidak mempercayai apa yang tidak hidup sesuai dengan kepercayaannya. (Thomas Fuller)

Urusan kita dalam kehidupan bukanlah mendahului orang lain, tetapi mendahului diri sendiri. (Stewart B. Johnson)

Pilihlah kehilangan kekayaan daripada kehilangan kejujuran, yang pertama akan mengganggu pikiran Anda untuk sementara waktu; yang belakangan akan mendatangkan penyesalan yang lama kepada Anda. (Chilo)

Orang yang tidak bisa melayani tidak bisa memerintah. (John Florio)

Anda hanya bisa membuat orang lain lebih senang dengan merasa senang sendiri. (Hugh R. Haweis)

Jenius adalah satu persen inspirasi dan sembilan puluh sembilan persen keringat. (Thomas A. Edison)

Orang yang menghargai dirinya aman dari orang lain; dia memakai baju zirah yang tidak bisa ditembus oleh siapa pun. (Henry Wadsworth Longfellow)

Kalau orang menetapkan batas tentang apa yang akan dilakukannya, dia menetapkan batas tentang apa yang bisa dilakukannya. (Charles M. Schwab)

Orang harus hidup dengan dirinya, dan dia harus mengusahakan agar dia punya teman yang baik. (Charles Evan Hughes)

Kalau Anda baik kepada orang lain maka Anda paling baik kepada diri sendiri. (Dr. Louis L. Mann)

Semua anak dilahirkan dengan sifat baik. (Lord Palmerson)


Baca selengkapnya.....

Rasa Rendah: Inspirasi dari Zig Ziglar

Tuesday, July 21, 2009



Ada saat-saat dalam kehidupan kita semua ketika kita merasa berada di bawah dan mengalami saat-saat singkat penuh keraguan. Bahkan, mendiang Dr. Maxwell Maltz telah menulis, "Paling sedikit sembilan puluh lima persen dari semua orang di dunia merasa dirinya rendah." Alasan mengapa begitu banyak orang yang merasa dirinya rendah tentang kehidupannya, penampilannya, keahlian dan kemampuannya adalah karena kita melewatkan terlalu banyak waktu untuk membandingkan diri kita dengan para pahlawan dari dunia kepura-puraan televisi.

Setiap gadis remaja merasa bahwa dia paling tidak harus memperoleh nilai "10" supaya bisa diterima oleh teman-teman sekelasnya.

Setiap pemuda remaja merasa bahwa dia harus mempunyai perpaduan antara Tom Selleck dan Joe Theismann yang digabungkan menjadi satu.

Setiap ayah merasa bahwa dia harus super sukses dalam bisnis supaya bisa diterima sebagai seorang ayah.

Masalah kita adalah bahwa kita membuat kesalahan membandingkan diri kita dengan orang lain. Anda adalah Anda dan Anda tidak harus menyamai orang lain manapun. Anda tidak lebih rendah atau lebih tinggi dibandingkan dengan manusia lainnya. Sang Pencipta telah menciptakan setiap orang dari kita masing-masing dengan sentuhan keunikan dan keaslian. Anda tidak menentukan sukses Anda dengan membandingkan diri Anda dengan orang lain, sebaliknya Anda menetapkan sukses Anda dengan membandingkan pencapaian prestasi Anda dengan kemampuan Anda. Anda adalah "nomor satu" kalau Anda melakukan yang terbaik dengan apa yang Anda miliki.

LANGKAH-LANGKAH SUKSES
1. Hari ini saya akan menyadari bahwa diri saya istimewa dan unik, dan saya akan menggunakan bakat saya dan bukannya menginginkan bakat orang lain.
2. Hari ini saya akan ___________________________________________________________________________________________



Baca selengkapnya.....

Saya Menemukan Imajinasi Positif oleh Norman Vincent Peale

Monday, June 29, 2009


Sekarang saya akan memberitahu Anda tentang sebuah pengalaman pribadi yang terjadi terhadap saya beberapa tahun yang lalu. Pengalaman ini terjadi sewaktu saya pertama kali mendapatkan konsep kekuatan dari imajinasi. Dan itu terjadi pada saat yang tidak diharapkan.

Ruth dan saya telah mulai menjalankan sebuah majalah dengan nama Guidepost, sesuatu yang spiritual, publikasi motivasi. Di mulai hanya dengan tujuh ratus dollar pada pertama pekerjaan, daftar subskripsi telah mencapai mendekati empat puluh ribu, tapi situasi keuangan menjadi sulit, hampir tidak tertolong.

Pada saat ini, sebuah pertemuan para redaktur majalah dipanggil sewaktu kami mendekati bahaya ketidakmampuan untuk melanjutkan proyek. Hadir di pertemuan ini seorang gadis yang mengagumkan, namanya Tessie Durlack, dari dia kami menerima ide yang kreatif dan dinamik, sesuatu yang merubah keseluruhan arah jalannya pertemuan. Dan, saya mungkin menambahkan, ide itu bisa merubah kehidupan Anda juga, seperti yang terjadi pada kami.

Tessie mendengarkan keluhan kami dan menaksir kesedihan dari situasi. Kami sudah mengharapkan bahwa dia mungkin mengikuti kontribusi yang kokoh terlebih dahulu dengan pemberian moneter yang lain. Tapi dia cepat-cepat mengatakan dia akan memberikan sesuatu yang jauh lebih baik daripada uang, namanya, sebuah ide penting yang menjalankan dunia menuju kemakmuran. "Situasi berikut," katanya, adalah bahwa Anda segala kelemahan, persetujuan pembayaran, perlengkapan, modal. Kenapa Anda terhambat? Anda telah membayangkan hambatan, untuk itu, Anda harus selalu mengingat mengkreasikan kondisi suatu hambatan. Apa yang harus Anda lakukan sekarang, hanya sekali, adalah bersungguh-sungguh memberitahukan hambatan yang terpikirkan atau membuang dari pikiran.

Beberapa direktur menolak untuk maju menyerang ketidaksehatan atau bentuk pemikiran negatif yang tidak akan dibuang seperti yang terpikirkan tetapi sebaliknya hanya akan mempersilakan mereka merasuk lebih jauh lagi ke dalam kesadaran. Direktur lain menambahkan pendapat mereka bahwa kita tidak dapat mengontrol pemikiran kita, tapi mereka yang mengontrol kita. Kelihatannya ekspresi itu begitu memuakkan. Tessie menyela, "tidakkah Anda ingat apa yang termasyhur yang Plato katakatan, tapi tidak ada keinginan untuk menyadari sedikit pengetahuan saya yang saya ungkapkan secara jelas, kemana pernyataan Plato yang banyak untuk Anda gunakan.?"

"Untuk satu hal yang belum pernah Anda dengarkan dia menambahkan, dan tanpa membuang waktu lagi dia memberikan sebuah kutipan yang dia tambahkan untuk Plato. Bila saya mengingat kembali, hal itu kira-kira seperti ini: 'Ambil segala penyesalan dari pemikiran Anda. Anda bisa mnelakukan apa yang akan lakukan terhadap mereka.' Jadi hindari hambatan pemikiran ini dan laksanakan sekarang," katanya. Begitu selanjutnya, kita menghindari mereka, benar-benar melihat mereka di usir dari pemikiran kita.

Dia kemudian menerangkan bahwa hambatan ide pemikiran ini atau untuk membayangkannya adalah tertahan di sekitar pengharapan yang mereka akan kembali segera ke suatu tempat di hati Anda dimana mereka sudah dihibur dengan begitu lama. Dia mengatakan satu-satunya cara untuk mereka bisa secara permanen menjaganya, adalah menggantikan dengan sesuatu kekuatan yang lebih besar untuk berpikiran sukses menggantikan mereka, limpahan atau gambaran mental yang sukses. Dia kemudian bertanya kenapa banyak persetujuan yang dibutuhkan untuk menjamin sebuah kelanjutan dari penerbit dan kita setuju bahwa seratus ribu cukup untuk mengerjakan itu. "Baiklah," katanya. Saya ingin Anda menjaganya secara mental dan melihat atau membayangkan seratus ribu orang sebagai orang yang setuju untuk Guidepost, orang-orang yang telah membayar untuk pembayaran mereka."

Pembayaran kami tidak sempurna, mengatakan yang terakhir tapi dia "melihat" mereka, dan yang begitu kuat adalah imajinasi yang kami mulai untuk membayangkan itu juga. Kemudian, kejutan buat kita, Tessie mengatakan, "Sekarang itu kita melihat mereka, kita telah memilikinya. Mari kita berdo'a dan berterima kasih kepada Tuhan, berterima kasih kepadaNya untuk segala sesuatu yang selanjutnya, termasuk pelanggan kami yang seratus ribu orang. Pada proses do'a nya dia mengutip yang terbesar dari kitab suci, "Apapun yang Anda inginkan, bila Anda berdo'a, percayalah bahwa Anda menerimanya, dan Anda akan memilikinya."(Mark 11:24)

Dia tidak begitu lama mengatakan "Amin" diikuti Ruth dan saya, sekarang luarbiasa menariknya, memandang ke segulungan utang yang belum dibayar sudah terletak di depan direktur kami penuh pengharapan mereka akan lari menghilang. Rupanya kami berpikir Tuhan mungkin mengirim kereta yang indah untuk membersihkan merekasemua. Tapi Tuhan, Dia menginginkan untuk merubah situasi, mempunyai cara yang lebih baik. Dia merubah masyarakat, dan merubah manusia yang merubah situasi. Itu adalah nyata apa yang terjadi pada contoh ini. Kita sekarang mendorong direktur menuju ke kehidupan dan memulai dengan ide-ide baru di dasar kehidupan. Tentu saja, 90 persen dari mereka tidak mampu bekerja, tapi 10 persen bisa bekerja, dan tidak ada waktu sama sekali utang itu menjadi sirna dan pembayaran berhamburan. Sekarang Guidepost tidak hanya mempunyai 100.000 pelanggan, tapi 3.600.000, dibaca bulanan oleh dua belas juta orang, menjadikannya majalah empat belas terbesar di Amerika Serikat.

Kejadian ini dan pertunjukan imajinasi perencanaan sebagai dasar hukum pemikiran adalah salah satu gambaran dari pelajaran pengalaman kita. Ruth dan saya bersamaan menyadari kemungkinan yang menakjubkan pada proses imajinasi. Kami menyadari kebenaran bahwa jika seseorang membayangkan dengan gigih kegagalan, hidup akan mencoba dengan usaha terbaiknya untuk menjadikan gambaran itu sebagai fakta. Tapi jika suatu pembayangan sukses, itu akan sama kuatnya dengan mengembangkan pelajaran prinsip pembayangan dan bekerja dengan itu, mencobanyanya dengan banyak situasi dari pengalaman nyata dari berbagai bidang. Kita telah sampai pada kesimpulan bahwa teknik ini efektif. Ini adalah satu prinsip hebat dari kehidupan kreatif.

Baca selengkapnya.....

Jangan Menyerah di Tengah Jalan

Saturday, June 27, 2009


Di Propinsi Henan ada seorang yang sangat terpelajar bernama Yue Yang. Ia mempunyai istri yang bukan hanya pandai, tetapi juga bijaksana dan terampil. Walaupun saat itu mereka berdua tidak memiliki uang banyak, mereka dapat hidup bahagia.

Suatu pagi, Yue Yang diberi masukan oleh istrinya, "Suamiku, kamu adalah seorang yang terpelajar dan suka sekali membaca buku. Tetapi seharian membaca buku saja dari waktu ke waktu juga tidak baik. Jika kamu bijak coba amalkan pengetahuanmu yang banyak itu dalam kehidupan bermasyarakat. Hanya dengan cara demikian kamu akan menjadi lebih pandai dan bijaksana serta pengetahuanmu akan sangat berguna. Pergilah keluar dan temuilah orang-orang, jika mereka punya masalah coba bagaimana kamu menyelesaikan dengan apa yang sudah kamu pelajari! Selain itu diluar sana kamu bisa menuntut pengetahuan dan belajar dari orang-orang yang pantas."

Setelah berpikir panjang, Yue Yag pun berkemas dan membawa bekal untuk pergi ke kota, tempat ia bisa bertemu dengan banyak orang. Ia ingin pergi untuk mengamalkan ilmu dan juga untuk bisa belajar banyak. Karena itu, walaupun ia sangat rindu pulang ke rumah, ia selalu teringat perkataan istrinya agar ia bisa lebih maju lagi. Ia tetap menguatkan hati ketika rasa kangen mengganggu dirinya. Tidak terasa sudah setahun ia meninggalkan rumahnya dan ia sudah pergi ke banyak tempat dan menjumpai banyak orang. Pengetahuan Yue Yang pun bertambah luas dan hikmahnya bertambah dalam. Tetapi karena sudah tidak bisa menahan rindu untuk bertemu istri yang sangat dicintainya, maka ia pun pulang ke rumah.

Sesampainya di rumah, Yue Yang memutuskan untuk membuat istrinya terkejut. Karena itu, ia pun masuk dengan mengendap-endap. Pintu ia buka secara hati-hati agar tidak mengeluarkan suara. Di dalam rumah tampak istrinya sedang menyulam. Istrinya tidak menyadari bahwa suaminya sudah ada di belakangnya. Ia terus sibuk menyulam kain. Setelah tepat di belakang tubuh istrinya, Yue Yang dengan tersenyum lebar berteriak,"Istriku, aku sudah pulang!"

Istrinya kaget namun merasa gembira suami yang sudah lama ditunggu-tunggu akhirnya ada di hadapannya. Mereka pun berpelukan, dan bercerita dari hati ke hati sepanjang hari.

Setelah beberapa hari istrinya bertanya serius kepadanya,"Apakah kamu sudah berhasil? Apakah pengetahuan dan hikmahmu sudah cukup banyak?"

Yue Yang pun menjawab,"Aku sudah banyak belajar tetapi tentu saja pengetahuan dan hikmatku belum cukup banyak! Tetapi aku tidak kuasa menahan rindu lagi, jadi aku memutuskan untuk pulang dan merasa cukup."

Mendengar jawaban suaminya, istrinya pun segera pergi ke tempat menyulam kain yang sudah setengah jadi. Ia mengambil gunting dan memotong-motongnya secara sembarangan, dan kain itu pun tidak beraturan lagi.

Dengan kaget dan tidak dapat memahami apa yang dibuat istrinya, Yue Yang bertanya, "Ada apa denganmu? Sudah susah payah menyulam sampai setengah jadi begini, lalu kamu gunting-gunting dan merusaknya. Kalau begini kain itu sudah tidak berguna lagi, lagi pula sayang sekali waktu, pikiran dan tenaga yang sudah kamu gunakan untuk menyulam kain ini."

Istrinya pun menjelaskan apa maksudnya,"Kamu merasa sayang sekali kalau kain ini saya rusak, kan? Sebenarnya kain yang sudah disulam separuh dan potongan kain ini sama saja tidak ada gunanya. Kain setengah jadi belum bisa digunakan untuk membuat sebuah baju demikian juga dengan potongan kain ini. Kamu belajar baru separuh sudah tidak berniat lagi belajar karena rindu rumah. Kamu harus bisa menguasai dirimu agar belajar sampai cukup berguna. Kalau tidak, apa yang kamu pelajari tidak ada bedanya dengan kain setengah jadi yang saya potong-potong ini; sama-sama tidak berguna."

Setelah mendengar apa yang dikatakan, Yue Yang pun mengerti apa maksudnya. Ia berkemas dan pergi lagi untuk belajar sampai cukup. Yue Yang terus belajar sampai menjadi ilmuwan dan ahli dalam pendidikan. Tidak terasa ia sudah tujuh tahun pergi meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu dengan istrinya. Setelah sukses dalam belajar dan berguna bagi orang, maka ia pun melangkah mantap untuk menjemput istrinya.

Di kemudian hari, tindakan istrinya itu menjadi sebuah idiom; BAN TU ER FEI. JANGAN MENYERAH DI TENGAH JALAN !!!



Baca selengkapnya.....

Sun Kang yang Gemar Membaca

Wednesday, June 17, 2009


Penduduk di negeri China suka sekali belajar. Salah satu kisah yang sering digunakan oleh guru dan orangtua untuk memotivasi seorang anak agar rajin belajar adalah kisah Sun Kang yang rindu terus membaca hingga terluka.

Sun Kang hidup pada zaman Dinasti Jin (317-420 Masehi). Sejak usia kanak-kanak sudah tampak kepintarannya. Ia suka sekali terhadap buku, tetapi ia dibesarkan dari keluarga yang sangat miskin sampai minyak untuk lampu pun tidak sanggup dibeli. Karena miskin dan dorongan kebutuhan yang mendesak, maka orangtuanya mewajibkan semua anaknya untuk bekerja, termasuk Sun Kang yang masih kecil. Setiap hari ia bekerja sampai menjelang malam sehingga pulang ke rumah dalam keadaan lelah dan juga tidak ada lagi waktu untuk membaca buku karena di rumah tidak ada penerangan. Di desa itu hanya rumah Sun Kang yang tidak ada penerangannya.

Sun Kang sering berangan-angan kalau saja rumahnya memiliki lampu, maka ia bisa membaca banyak buku. Karena sangat ingin membaca buku, ia bertanya kepada ayah dan ibunya,"Semua tetangga kita mempunyai lampu, hanya rumah kita yang tidak punya lampu. Jika begini terus, siang hari bekerja dan malam hari tidak bisa membaca buku, kapan saya bisa menjadi anak yang pintar. Bisa tidak kita punya satu lampu?"

Mendengar pertanyaan anaknya, kedua oprangtuanya sangat sedih. Dengan berat hati mereka berkata, "Sun Kang, kita sangat miskin dan minyak untuk lampu sangat mahal, kitas tidak sanggup membelinya. Jika kita membeli minyak untuk lampu, kita sekeluarga pelan-pelan bisa mati kelaparan." Setelah berkata begitu kedua orangtuanya meneteskan airmata. Ia pun ikut menangis. Sun Kang sungguh mengerti dan prihatin akan kondisi keluarganya sehingga ia berjanji dalam hati untuk tidak lagi menuntut orangtuanya membeli lampu minyak.

Kerinduan untuk membaca buku tetaplah besar. Sun Kang sering meminjam buku orang lain dan ia selalu mengembalikan buku itu tepat waktu. Kendatipun seharian telah lelah bekerja, malam hari ia selalu pergi ke luar rumah untuk mencari sinar rembulan pada malam hari untuk membaca buku. Namun, karena sinar yang serba terbatas membuat kedua matanya sering letih dan tak sanggup membaca dengan waktu yang panjang.

Pada suatu musim dingin, turun salju yang sangat lebat. Pada waktu malam hari hujan salju berhenti, udara sangat segar, dan malam itu terang rembulan sangat baik. Sun Kang berpikir ini waktu yang baik untuk membaca buku. Karena itu, ia pergi ke luar dengan membawa satu buku dibaca di bawah sinar rembulan dan juga terang dari lampu tetangga. Setelah membaca, ia pun merasa lelah dan ingin pulang. Dalam perjalanan pulang ia tersandung dan bukunya jatuh di atas salju. Karena ingin menyelamatkan bukunya, ia segera bangkit untuk mengambil buku itu walau kakinya terluka. Pada waktu ia hendak memungut bukunya, ia bisa melihat dengan jelas tulisan yang ada dalam buku. Kok bisa? Ternyata salju yang padat bisa memantulkan sinar sehingga bisa membuat cahaya lebih terang dari sinar rembulan.

Menemukan peristiwa ini, Sun Kang pun bergembira karea ternyata di balik musim salju yang dingin dia dapat membaca buku dengan lebih baik. Mulai hari itu tiap malam ia pergi ke luar untuk membaca buku dengan memanfaatkan sinar rembulan dan pantulan cahaya dari salju. Ia terus berusaha melawan dingin agar bisa membaca buku. Padahal, jika orang kedinginan mudah menderita borok di kulit. Penyakit ini disebut dong chuang. Jika orang sudah menderita borok tersebut, borok itu tidak bisa sembuh sampai musim dingin usai. Borok itu membuat daging dan kulit terbuka sehingga perih sekali. Namun, walau harus menderita borok yang sangatperih, Sun Kang tetap pergi pada malam yang dingin hanya untuk bisa membaca buku. Lama kelamaan tangan dan kakinya penuh dengan dong chuang yang sangat perih, tetapi itu sama sekali tidak membuatnya berhenti membaca buku. Menurut Sun Kang, hanya dengan sinar rembulan dan pantulan sinar dari salju ia bisa membaca banyak buku.Oleh karena itu, tidak perduli berapa sakit yang harus ia tahan dari borok musim dingin itu, ia tetap akan membaca buku.

Akhirnya Sun Kang tumbuh menjadi ahli pikir yang brilian dan menjadi penasihat yang baik untuk membangun kerajaan. Kisah ini berkembang dari mulut ke mulut dan dari generasi ke generasi. Kisah Sun Kang sungguh mengharukan dan sering menjadi cerita yang mampu memotivasi anak-anak di China untuk rindu membaca dan belajar. Teruslah membaca dan belajar walau untuk itu harus terluka.



Baca selengkapnya.....

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP